“LIFE and BUSINESS” DAHLAN ISKAN DAN TUNG DESEM WARINGIN

AMA Indonesia Cabang Malang kembali mengadakan seminar rutin. Seminar dilakukan pada hari Selasa tanggal 22 September 2020, pukul 19.00 – 21.00 WIB Di era Pandemic Covid-19 kali ini, seminar tidak lagi dilakukan di Hotel Tugu Malang. Kali ini seminar dilakukan secara daring Zoom. Untuk Webinar kali ini AMA Indonesia Cabang Malang berkolaborasi dengan AMA Indonesia Cabang Bandung dan AMA Indonesia Cabang Surabaya. Juga didukung oleh AMA Indonesia Cabang Batam, AMA Indonesia Cabang Medan, AMA Indonesia Cabang Lampung, AMA Indonesia Cabang DKI Jakarta,  AMA Indonesia Cabang Semarang, AMA Indonesia Cabang Solo, AMA Indonesia Cabang Yogjakarta, AMA Indonesia Cabang Bali dan AMA Indonesia Cabang Makassar. Ada yang istimewa untuk kali ini, karena ada peserta khusus yaitu dosen dan mahasiswa STIE Mulia Singkawang Kalimantan Barat.

Pada Webinar kali ini mendatangkan dua pembicara handal yang memulai debutnya di Jawa Timur, yaitu Dahlan Iskan dan Tung Desem Waringin. Siapa yang belum mengenal kedua tokoh tersebut. Bahkan Tung Desem Waringin, pernah menjabat sebagai Ketua AMA Indonesia Cabang Malang. Webinar kali ini dibuka oleh Zulkifli, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua AMA Indonesia Cabang Malang Cornelis Sutiono, disambung oleh Suhartono Chandra, Ketua AMA Indonesia. Webinar kali ini dilakukan dengan gaya talk show. Setelah kesempatan berbicara diberikan kepada kedua pembicara, Tung Desem Waringin yang ekspresif memulai dengan meminta semua peserta untuk bergerak dengan melakukan peregangan ringan. Para peserta cukup antusias untuk mengikuti arahan beliau.

Kesempatan pertama Tung Desem Waringin bertanya kepada Dahlan Iskan. Pertanyaannya tentang dua kebahagiaan yang dialami dalam kehidupan dan bisnis, Dahlan Iskan menjelaskan bahwa kebahagiaan pertama adalah ketika membeli sepeda dan kedua ketika tulisan beliau diterima dan diterbitkan di Majalah Tempo. Beliau mengatakan bahwa ketika beliau membeli sepeda kebahagiaan yang dirasakan jauh lebih besar dibandingkan ketika membeli mobil BMW.

Sedangkan untuk bisnis, kebahagiaan pertama kali adalah ketika membeli mesin cetak yang bisa mencetak berwarna pada saat beliau menjadi pimpinan di Jawa Pos.  Kedua ketika Pembangkit Listrik Pertama bisa dijalankan. Hal ini karena ada permintaan dari Gubernur Kalimantan Timur, yang saat itu mengalami permasalahan listrik yang luar biasa. Beliau diminta untuk membantu menyelesaikan permasalahan listrik di daerah lumbung energi. Hal ini dilakukan sebelum menjadi Pimpinan PLN. Sebelum menyelesaikan permasalahan tersebut, beliau melakukan studi banding dan belajar di China. Pada saat itu memang beliau dikenalkan oleh ahli listrik dari China. Kendala yang dihadapi luar biasa, terutama di bidang keuangan. Proyek ini sempat terbengkalai selama 4 tahun dan menghabiskan dana Rp. 400 milyar. Pada saat itu juga beliau mengalami ujian dari Allah menderita sakit kanker hati, yang membuat beliau harus melakukan transplantasi hati. Di balik kesempitan pasti ada peluang. Setelah menjalani perawatan, beliau mendapatkan kemudahan di bidang keuangan untuk melanjutkan proyek tersebut. Akhirnya proyek tersebut diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat itu, walaupun proyek tersebut belum jadi seratus persen. Beliau juga menjelaskan bahwa proyek tersebut mengalami kerugian sebesar Rp. 40 milyar selama  3 tahun setelah diresmikan. Selama ini kita menduga beliau tidak mempunyai pengalaman di bidang perlistrikan, ketika diangkat menjadi Direktur PLN. Tetapi ternyata pengalaman mendirikan Pembangkit Listrik di Kalimantan Timur itu lah yang membawa beliau menjadi pimpinan tertinggi di perusahaan BUMN tersebut.

Setelah itu beliau diminta untuk menceritakan hal menyedihkan yang dialami. Beliau menyebutkan pada saat menderita sakit. Setelah sakit pertama yang parah dialami di saat beliau mengelola proyek Pembangkit Listrik, ada lagi sakit yang diderita. Hal itu dialami ketika melakukan perjalanan ke Madinah. Awalnya ditengarai bahwa sakit yang dialami adalah penyakit jantung. Setelah diperiksa, ternyata jantungnya tidak bermasalah bahkan excellent. Setelah kembali ke Indonesia, diperiksa lagi, ternyata tetap tidak ada masalah. Tetapi salah satu teman dokternya di Singapura, meminta beliau untuk berobat. Setelah didiagnosa, ternyata ada saluran darah yang pecah, sepanjang 0,5m. Untuk mengatasi hal tersebut maka dipasang ring sebanyak 176 sebelum percabangan otak, selain itu juga harus meminum obat pengencer darah untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena stroke.

Cerita tentang pengalaman hidup dan bisnis Dahlan Iskan sungguh luar biasa. Semuanya dikelola dengan baik. Plan Do Check Action diterapkan ketika menghadapi permasalahan dan menyelesaikannya dengan benar. Ketika permasalahan muncul, dianalisa, ditentukan perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan. Ketika perencanaan yang satu tidak berhasil maka akan melakukan perencanaan yang berikutnya sampai ditemukan penyelesaian permasalahan tersebut. Dahlan Iskan tidak memensiunkan karyawan sampai karyawannya meninggal

Kesempatan berikutnya, Tung Desem Waringin menceritakan pengalaman bisnisnya. Poin yang dibahas adalah tentang Marketing, Marketing itu beda, tidak hanya branding tetapi juga menawarkan. Maka pada saat mengeluarkan dana untuk kegiatan pemasaran harus bisa menentukan hasil evaluasinya dengan mengetahui ukuran berapa besar pelanggan yang bisa diraih. Konsep Marketing Revolution yang dikembangkan dilakukan dengan cara tes, ukur, tes, ukur dan seterusnya, sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya sekedar branding tetapi menawarkan. Sebagai contoh adalah bisnis loundry yang dikelola. Cara mengkomunikasikan kepada pelanggan yang semula ”Cuci murah Rp. 10.000,-/ 7kg”, menjadi “Cuci kering termurah di Indonesia Rp. 1.400,-/kg“. Yang harus dilakukan adalah bagaimana menjadi pengusaha yang bisa dipercaya. Di suatu daerah perusahaan laundry mengkomunikasikan kepada pelanggan dengan menggunakan istilah  Laundry, akhirnya dirubah istilahnya menjadi Cuci Kering.

Di salah satu Webinarnya Tung Desem Waringin menyampaikan materi tentang Financial revolution. Bahasan yang dibahas adalah tentanq Emas dan perak, yang bisa dijual. Kemudian saham, dimana yang dijelaskan adalah tentang saham apa yang akan di beli. Selanjutnya membahas tentang Forex. Dan yang terakhir membahas Property, dilakukan pada timing tepat,  lokasi tepat. Ternyata mampu menjual 110 unit property, di masa Pandemic Covid 19 ini.  Untuk bisa dipercaya ada 5 jurus yang bisa dilakukan, 1) Menarik 2) Bisa dipercaya 3) Disampaikan dengan cara yang tepat 4) Target market yang tepat dalam jumlah yang banyak, serta 5)Selalu ada limit

Selain itu Tung Desem Waringin juga memberi tips untuk para kolonial agar tetap bisa bertahan di masa millenial ini. Harus diakui bahwa kaum Kolonial itu mempunyai wisdom, memiliki  modal yang besar, serta  kenalan yang banyak. Adapun kelemahannya adalah tidak kreatif, tidak berani dan tidak mempunyai waktu. Oleh karena itu maka sebaiknya  berteman dengan yang lebih muda, agar energinya bisa menular, yang lebih penting adalah ikut mempunyai inisiatif yang luar biasa.

Tung Desem Waringin juga menceritakan tentang salah satu peserta seminarnya yang bekerja sebagai OB, dan akhirnya menjadi partner kerja, yang mempunyai omset Rp.  2 milyar. Tips yang diberikan kepada kaum Millenial adalah: 1) Bekerja sama dengan orang yang ada di atas kita 2) Menemukan orang yang lebih hebat dari kita 3) Bagaimana bisa bergaul dan belajar dari orang yang lebih hebat 4) Kerjasama  serta 5) Mempekerjakan orang yang lebih hebat. Selain itu ada juga tambahan tips untuk kaum muda, yaitu: lakukan sesuatu dengan efisien dan efektif, creatif dan crazy, health concern, health people serta franchise online. Seperti dicontohkan bisnis Ayam Bacem, yang penjualannya bisa sampai ke luar kota karena ayam tersebut dijual frozen.

Perbincangan yang cukup menarik dari dua tokoh yang memulai karirnya di Jawa Timur, tepatnya Malang untuk Tung Desem Waringin  dan Surabaya untuk Dahlan Iskan. Semoga cerita tentang kehidupan dan bisnis yang diceritakan mampu menginspirasi kita untk menjadi lebih hebat. Sampai bertemu di Webinar yang diselenggarakan AMA Cabang Malang berikutnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *