Sukses Itu Apa?

05 November | Oleh : Mindiarto D.

 Telah banyak buku yang beredar; seminar tentang motivasi yang begitu menjamur, mulai dari kelas pemula hingga senior, kelas gratisan hingga rogoh dompet dalam-dalam, mulai dari 2 jam hingga 2 bulan, mulai di tempat sederhana hingga hotel mewah, bahkan di resor. Secara umum dan mayoritas bicara tentang cara meraih “sukses” dari aspek materi-materi-materi. Dan bahkan ada kecenderungan, untuk meraih sukses sering sekali secara lisan  tidak terucap, namun secara praktik nyata segala cara dihalalkan, sehingga sudah menabrak norma-norma kepatutan, etika sebagai makhluk sosial telah menipis, dan moralitas walaupun mengaku beragama berangsur-angsur hilang. Untuk mencapai sukses dibutuhkan keyakinan dan sukses itu bukanlah reward/hadiah. Sukses harus kita perjuangkan, kita rebut, dibungkus dengan segala norma kepatutan dan norma keimanan.

Tujuh Tingkat Sukses 

Bicara tentang sukses ternyata ada tujuh tangga yang bisa dituju. Pertama, sukses yang paling mendasar adalah karena materi/kekayaan. Walaupun kita sepakat bahwa uang bukanlah segala-galanya, hidup di zaman sekarang segala-galanya butuh uang. Namun, kalau kita terjebak hanya karena uang/materi, akan muncul sifat-sifat duniawi yang sangat kental. Dan ini bisa menjadi batu sandungan, atau jadi kebiasaan yang akan dibawa dalam kehidupan keseharian.

Kedua, sukses karena karier/jabatan, kenaikan pangkat, kekuasaan, status kepangkatan, dan sebagainya. Sedangkan ketiga adalah sukses karena sikap/perilaku yang baik, tidak tercela, memiliki integritas baik di komunitas lokal maupun yang lebih luas.

Keempat adalah sukses karena sosial, memiliki network yang sangat luas, beragam, dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama, dapat diterima keberadaannya di mana pun, pluralisme tidak adanya fanatisme negatif. Sementara sukses kelima adalah keluarga, memiliki  keluarga yang harmonis, komunikasi baik, relasi saling mendukung baik dalam  pengertian keluarga terkecil suami/istri/anak/menantu di rumah sendiri hingga saudara kerabat jauh kakak/adik/mertua/orangtua, paman, bibi, ipar, sepupu  besan, dan seterusnya.

Tangga sukses keenam adalah negara, di mana keberadaan kita sangat  berguna memberikan nilai demi banyak orang lain sekalipun tidak kita kenal,  tidak memiliki hubungan emosional, dan bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa dan negara hingga dunia. Dan sukses ketujuh adalah karena spiritual    di mana merupakan kesuksesan yang hakiki dan derajat tertinggi dalam nilai-nilai kesuksesan. Sudah meninggalkan faktor duniawi, dan ini adalah tangga terakhir yang dikatakan sukses sejati.

Maka kata kunci dari tangga sukses tersebut adalah perlunya penguatan-penguatan dalam hal sebagai sosok pribadi, intelektualitas yang memadai, sikap positif mental attitude, persaudaraan sejati, dan spiritual yang kokoh.

Yang manakah pilihan Anda? Ada di manakah kesuksesan Anda sekarang?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *